Senin, 21 Desember 2009

Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1. Pendahuluan
A. Pelajaran mikro dalam pembentukan ketrampilan mengajar. pelajaran mikro bertolak pada asumsi bahwa ketrampilan mengajar yang kompleks dapat dipereteli menjadi unsur-unsur keterangan yang lebih kecil, masing-masing dapat di latih secara efektif dan efisien.

Pengertian Mengajar

1. Proses menyampaikan atau penerusan pengetahuan
2. Perbuatan yang kompleks yaitu pengetahuan secara intraktif sejumlah keteragan untuk menyampaikan pesan.
Click here to view more

B. Kemungkinan penggunaan dalam kelas apabila dilakukan dengan baik maka akan memberi pengaruh pada :

1. Tujuan
 Tumbuhnya perhatian motivasi siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan
 Mengetahui batas tugas yang dikerjakan
 Mempunyai gambaran jelas terhadap tugas
 Mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman
 Dapat menghubungkan konsep, fakta, ketrampilan, yang cukup dalam setiap pristiwa.
 Siswa mengetahui tingkat keberhasilan dalam pelajaran

2. Prinsip Penggunaan
 Bermakna dalam menarik perhatian/motivasi hendaknya memilih yang relevan dengan isi atau tujuan pelajaran cara atau usaha yang dibuat-buat di hindari
 Berurutan dan berkesinambungan
Dalam menerangkan pokok materi hendaknya satu kesatuan, diusahakan suatu susunan yang tepat dan berhubungan dengan minat siswa, atau ada kaitan dengan pengalaman siswa.
KOMPONEN-KOMPONEN KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (MEMBUKA PELAJARAN)

Awal pelajaran atau awal setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran. Komnponen ketrampilan itu adalah menarik perhatian, menimbulkan motivasi dan materi acuan.

Komponen dan aspek itu meliputi :
1. Menarik Perhatian Siswa
Cara yang dapat dipergunakan :
a. Gaya Mengajar Guru
Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya.
b. Penggunaan Alat Bantu Mengajar
Seperti : gambar, model, skema, disamping menarik perhatian memungkinkan terjadinya kaiatan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.
c. Pola Interaksi Yang Bervariasi.
Seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.

2. Menimbulkan Motivasi
Cara untuk menimbulkan motivasi
a. Dengan Hangat dan Antusias
Hendaknya ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapat mendorong tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.
b. Menimbulkan Rasa Ingin Tahu
Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan masalah atau kondisi diri kenyataan sehari-hari
Contoh : Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa
banyak penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.


c. Dengan Memperhatikan Minat Siswa.
Menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena motivasi dan minat berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya.

3. Memberi Acuan (Structuring)
Yaitu usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkai alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas hal-hal yang harus dipelajari.
Untuk itu cara yang dilakukan adalah :
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas hendaknya guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu batas tugas yang dikerjakan siswa.
Contoh : Guru : hari ini kita belajar mengarang cerita perhatikan tiga buah gambar berikut lalu berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya lebih kurang 100 kata

b. Menyarankan Langkah-Langkah Yang Dilakukan
Tujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan misalnya :
Guru : tugas kalian adalah membuktikan pada temperature berapa derajat celcius air mendidih langkah yang harus kalian kerjakan adalah :
 Mengukur temperature yang belum dipanasi
 Lalu nyalakan lampu spirtus ini dan panaskan air dalam gelas ini
 Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatan pada temperatur.

c. Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas
Misalnya : Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain.
Selain itu tunjukan juga hal negatif yang hilang atau kurang lengkap.
Contoh : Periksalah bahan-bahan ini dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.
Contoh : Sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film tersebut.

4. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dibuat ssiswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.
Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan.
a. Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau merupakan inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.
Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.
c. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan bahan secara terperinci.

Menutup Pelajaran
Menjelang akhir pelajaran atau ahir setiap penggal kegiatan guru harus melakukan penutupan pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok materi.

Cara yang dapat dilakukan adalah :
1. Meninjau Kembali
Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, kegiatan ini meliputi

 Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses PBM).
 Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali).

2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi.

Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi
a. Mendemonstrasikan ketrampilan
Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk membacakan di depan kelas.
b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Contoh : Guru merupakan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal persamaan.
c. Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan guru atau siswa lain.
d. Soal-soal tertulis
 Uraian
 Tes objektif
 Melengkapi lembar kerja